NAUDZUBILLAH !!! JANGAN PERNAH MINTA IZIN PADA MAHLUKGHAIB KETIKA MELEWATI TEMPAT SERAM/ANKER [[[ LIHAT SELANJUTNYA DI BAWAH INI ]]] TOLONG DI BAGIKAN YA ??
NAUDZUBILLAH !!! JANGAN PERNAH MINTA IZIN PADA MAHLUKGHAIB KETIKA MELEWATI TEMPAT SERAM/ANKER [[[ LIHAT SELANJUTNYA DI BAWAH INI ]]] TOLONG DI BAGIKAN YA ??


Rafi bin Umair at Tamimi yaitu seseorang teman dekat yang datang dari kabilah Bani Tamim. Cerita keislamannya termasuk juga unik, lantaran bermula dari satu mimpi saat ia tertidur di padang pasir yang luas.

Satu saat Rafi tengah lakukan perjalanan menembus padang pasir yang luas. Bila siang harinya begitu panas membakar, ia lakukan perjalanan saat malam hari, serta ia beristirahat sembari berteduh dibawah pohon-pohon atau bayang-bayang batuan besar. Disuatu malam, saat ia tiba di satu lembah yang bernama Ramal ‘Alij, ia rasakan kantuk yg tidak tertahankan, karenanya ia turun dari untanya serta punya maksud tidur sebentar hingga kantuknya hilang. Seperti rutinitas beberapa musafir jahiliah, sebelumnya tidur ia berdoa, “Aku berlindung pada penunggu/penguasa lembah ini dari masalah jin!! ”

Belum lama tertidur, ia punya mimpi lihat seseorang lelaki membawa tombak yang bakal ditusukkan ke tulang rusuk untanya. Sudah pasti ia kaget serta mendadak terbangun, ia lihat ke kanan-kirinya, serta ia tak lihat apa-apa, untanya-pun kondisinya baik-baik saja. Lantaran kantuknya belum hilang, ia melanjutkan tidurnya.

Sebentar tertidur, sekali lagi ia punya mimpi yang sama dengan terlebih dulu, serta ia tersentak bangun. Kesempatan ini ia lihat untanya berontak, serta seseorang lelaki yang membawa tombak seperti yang tampak pada mimpinya tengah berupaya menyerang untanya. Namun seseorang lelaki tua memeganginya serta berupaya menghambat tujuannya. Keduanya terlihat berkelahi serta berdebat keras, hingga mendadak datang tiga ekor banteng (sapi liar) hampiri mereka. Orangtua itu berkata, “Ambillah satu diantara banteng ini sebagai pengganti dari unta punya manusia yang menginginkan engkau ambillah, sebenarnya ia dalam perlindunganku!! ”

Lelaki yang membawa tombak itu pilih satu diantara tiga banteng itu serta berlalu pergi. Si orangtua berpaling pada Rafi serta berkata, “Hai manusia, bila engkau beristirahat di satu lembah, serta engkau terasa ngeri dengan seramnya lembah itu, jadi katakanlah : Saya berlindung pada Tuhannya Muhammad dari seramnya lembah ini!! Jangan sampai engkau memohon perlindungan pada jin atau siapa saja dari penghuni lembah itu, sebenarnya hal semacam itu yaitu perkara yang bathil!! ”
Rafi berkata, “Siapakah Muhammad itu!! ”

Orangtua berkata, “Dia yaitu seseorang nabi berbangsa Arab, dia tidak dari timur serta bukanlah juga dari barat, serta diutus sebagai rasul pada hari senin!! ”

Tujuannya dari timur, yaitu Persia serta dari barat yaitu Romawi. Dua kerajaan besar tersebut yang waktu itu mencapai ke lokasi Arab. Dibagian timur serta selatan, yaitu Yaman serta sekitarnya termasuk juga kekuasaan Kisra Persia, serta di lokasi barat serta utara seperti Syam, Palestina, Mesir serta sekitarnya termasuk juga kekuasaan Kaisar Romawi.
“Dimanakah rumahnya? ” Bertanya Rafi lagi.
“Di Kota Yatsrib, yang banyak pohon kurmanya!! ” Kata lelaki tua itu.
Sebelumnya pernah berkata serta bertanya suatu hal lagi, lelaki tua itu hilang dari pandangannya. Rafi membatalkan maksud perjalanannya, serta ia meningkatkan tunggangannya menuju Yatsrib yang waktu itu namanya sudah beralih jadi Madinah.

Setibanya disana, ia bertanya mengenai Nabi SAW serta mereka tunjukkan tempatnya di masjid. Ia selekasnya menuju Masjid Nabi, serta lihat kehadirannya, Nabi SAW segera menyambutnya dengan senang. Sebelumnya pernah ia bercerita pengalamannya, beliau yang terlebih dulu bercerita apa yang dirasakannya, serta menyebutkan bila dua orang yang diliatnya itu yaitu dari bangsa jin. Lelaki tua yang melindunginya itu yaitu jin yang sudah memeluk Islam.
Nabi SAW bercerita mengenai risalah Islam, serta menyeru Rafi untuk mengikutinya, serta tanpa ada banyak pertimbangan lagi ia penuhi ajakan beliau itu memeluk Islam. Sungguh keislamannya adalah barokah dari dakwah tak segera dari jin penghuni lembah Ramal ‘Alij, di dalam belantara padang pasir yang luas.