Anggota komisi I DPR RI Elnino H Mohi mempertanyakan sikap presiden Jokowi yang sampai hari ini tidak bersuara berkaitan tindakan genosida yang dikerjakan pemerintah Myanmar pada etnis muslim Rohingya.
Walau sebenarnya, Jokowi bersuara keras saat menyikapi tindakan terorisme yang berlangsung di benua biru Eropa sekian waktu lalu.
“Jika Joko Widodo tak memberi pernyataan masalah pembantaian muslim Rohingya, jadi rakyat bakal menyimpannya dalam memori kolektif bangsa. Seperti kita semuanya mengingat bagaimana pak Jokowi memberi pernyataan pembelaan pada korban bom di Perancis, ” tutur Elnino di Jakarta, Kamis (24/11).
Semestinya, lanjut dia, Jokowi tegas menanggapi permasalahan itu dengan memanggil pulang dubes RI di Myanmar sebagai bentuk memprotes keras atas pembantaian yang dikerjakan pada etnis muslim Rohingya.
“Presiden Jokowi nampaknya takut pada junta militer Myanmar, beberapa hingga menarik Dubes RI di Myanmar juga tidak dapat dia lakukan, ” sindir Politisi Partai Gerindra itu.
Tidak cuma itu, kata dia, tidak bereaksinya presiden Jokowi atas pembantaian yang dikerjakan pemerintah Myanmar pada etnis muslim Rohingya tunjukkan kalau Indonesia telah tak akan bertaring dikancah regional negara-negara Asia Tenggara.
“Di level ASEAN nampaknya Indonesia yang dulunya di kenal sebagai Macan Asia, saat ini sudah jadi ayam sayur, ”
sumber: http://www.suaranews.com/