Mempunyai seorang bayi yaitu dambaan setiap pasangan suami-istri.
Walau anak dianggap sebagai karunia dari Tuhan, tidak sedikit orangtua yang tega membuang atau menganiaya anaknya sendiri.
Mereka tega melakukan hal itu karena beragam alasan.
Dari permasalahan ekonomi sampai kesehatan mental.
Seperti yang terjadi pada seorang bayi yang ditemukan dalam kondisi menyedihkan ini.
Beberapa waktu lalu seorang bayi bikin gempar rakyat Thailand, melansir Daily Mail.
Bayi yang baru berusia 7 bulan ini bernama Aidin.
Anak malang ini dibuang ke satu liang sedalam 8 inci di Khon Kaen, Thailand, pada Februari 2016.
Aidin dibuang sekian hari sesudah dia dilahirkan.
Waktu ditemukan, Aidan dalam kondisi begitu memprihatinkan.
Tubuhnya dipenuhi luka tusukan pisau sebelumnya ditempatkan didalam liang sampai dilewatkan wafat.
Aidan ditemukan secara tak sengaja oleh seorang penggembala sapi.
Waktu itu, Kachit Krongyut tidak sengaja melihat kaki kecil yang nampak dari liang dibawah pohon eukaliptus.
Lalu, dia mendengat suara tangisan bayi serta mengerti kalau seorang bayi sudah dikubur dibawah pohon itu.
Wanita berusia 53 tahun itu bertekad untuk menggali tanah dengan kedua tangannya.
Setelah berhasil, dia melihat seorang bayi yang baru lahir terluka didalam liang itu.
Krongyut segera melarikan sang bayi ke rumah sakit supaya memperoleh perawatan atas 14 luka yang ada di tubuh mungilnya.
Dokter yang mengatasi Aidan menyampaikan kalau tekanan dari tanah sudah menahannya dari pendarahan serta menyelamatkan Aidan dari kematian.
Krongyut menyampaikan, " Awalnya, saya sangka seseorang sudah mengubur hewan peliharaannya hidup-hidup, tapi kemudian saya melihat sebuah kaki. "
Krongyut mencoba mengendalikan emosinya serta memohon bantuan.
Ketika dia menemukan Aidan, wajah bayi itu menghadap ke tanah.
Setelah melalui proses perawatan, Aidan dibawa ke sebuah panti asuhan.
Beruntungnya, karena Aidan akhirnya diadopsi oleh sepasang suami-istri dari Swedia.
Supachai Pathimchart dari Panti Asuhan Kaen Thong mengaku senang karena ada keluarga yang sudah mengadopsinya.
" Semua hal sudah di check untuk memastikan Aidan dirawat oleh keluarga yang tepat, " katanya.
Pihak panti mengaku senang karena Aidan akan ada di keluarga baik-baik serta memperoleh kehidupan yang nyaman.
" Aidan sudah mengalami pengalaman mengerikan, namun dia senang untuk bisa hidup, " tuturnya.
Perasaan lega serta senang juga disibakkan Krongyut serta suaminya, karena saat ini Aidan akan hidup bersama keluarga yang baik.
" Dia begitu mujur, bila telat sebagian jam saja, mungkin dia akan tidak bertahan, " kata suami Krongyut.
Dokter meyakini kalau Aidan sudah dianiaya oleh ibunya, yang belakangan di ketahui seorang wanita Thailand berusia 42 tahun.
Jejak kaki serta jejak sepeda motor membantu polisi menemukan si tersangka.
Sang ibu yang sudah tega membuang anaknya itu dijatuhi hukuman atas percobaan pembunuhan serta pembuangan atas anaknya sendiri.